PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
A.
Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana, pendidikan yang sering
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan lain. Dalam perkembangannya,
istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang-orang dewasa agar ia menjadi dewasa
(betanggung jawab) atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental yang diperoleh
melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya.
1.
Batasan tentang pendidikan
Pendidikan sifatnya sangat kompleks sehingga tidak memiliki batasan
dalam mengartikannya dan menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Ada
beberapa batasan pendidikan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya yaitu:
a.
Pendidikan sebagai proses transformasi budaya
b.
Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
c.
Pendidikan sebagai proses penyiapan warga Negara
d.
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja
e.
Definisi pendidikan menurut GBHN
2.
Tujuan dan proses pendidikan
Tujuan pendidikan bersifat abstrak, umum, ideal, dan kandungannnya
sangat luas. Tujuan umum perlu dirinci sehingga menjadi tujuan yang lebih
khusus dan terbatas agar mudah direalisasikan di dalam praktek.
a.
Fungsi tujuan bagi pendidikan
Tujuan
pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar,
dan indah untuk kehidupan. Karena itu pendidikan memiliki beberapa fungsi tujuan
yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan, sebagai titik akhir,
sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain dan mamberikan nilai pada usaha yang
dilakukan.
b.
Tujuan pendidikan berdasarkan tingkatnya
Pada umumnya,
tujuan pendidikan itu bertingkat-tingkat. Mulai dari tingkat paling atas yaitu
tujuan pendidikan nasional sampai pada tingkat paling dasar atau pelaksanaan di
kelas yaitu tujuan instruksional. Menurut tingkatnya, tujuan pendidikan itu
tersusun sebagai berikut:
1.
Tujuan umum pendidikan nasional
2.
Tujuan institusional
3.
Tujuan kurikuler
4.
Tujuan instruksional
Tingkat-tingkat atau hierarki tujuan pendidikan dapat disusun
dengan bagan sebagi berikut:
Tujuan umum pendidikan nasional
|
Tujuan pendidikan untuk semua jenis dan jenjang pendidikan: umu,
kejuruan, dasar, menengah, tinggi, non-formal atau PLS
|
Tujuan institusional
|
Tujuan umum untuk: pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, PNF/PLS
|
Tujuan intruksional
|
Tujuan program pengajaran bidang studi tertentu pada kelas I, II,
III, IV, V, VI SD, kelas I, II, III untuk SLTP dan SLTA.
|
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu segi
kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama
lain saling bergantung.
c.
Macam-macam tujuan pendidikan
Seorang ahli
pendidikan Langeveld mengemukakan macam-macam tujuan pendidikan yaitu tujuan
umum / akhir atau lengkap / total, tujuan khusus, tujuan tak lengkap, tujuan
sementara, tujuan insidentil, dan tujuan intermedier.
3.
Fungsi pendidikan
Fungsi
pendidikan dalam arti sempit (mikro) adalah membantu (secara sadar) perkembangan
jasmani dan rohani peserta didik.
Fungsi
pendidikan secara makro (luas) adalah sebagai alat pengembangan pribadi,
pengembangan warga negara, pengembangan kebudayaan, dan pengembangan bangsa.
4.
Pentingnya pendidikan
Pentingnya pendidikan dilihat dari beberapa aspek yaitu:
a.
Segi anak: anak adalah makhluk yang sedang tumbuh, oleh karena itu
pendidikan penting sekali karena mulai sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu
untuk kepentingan dirinya.
b.
Segi orang tua: karena pendidikan dorongan orang tua yaitu hati
nuraninya yang terdalam yang mempunyai sifat kordrati untuk mendidik anaknya
baik dalam segi fisik, social, emosi, maupun intelegensinya.
5.
Konsep pendidikan sepanjang hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik
dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses bersinambungan yang
berlangsung sepanjang hidup. PSH bukan suatu sistem
pendidikan yang berstruktur melainkan suatu prinsip yang
menjadi dasar yang menjiwai seluruh organisasi sistem pendidikan yang ada.
6.
Kemandirian dalam belajar
Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada prinsip bahwa individu yang
belajar hanya akan sampai kepada perolehan hasil belajar, mulai keterampilan,
pengembangan penalaran, pembentukan sikap sampai kepada penemuan diri sendiri,
apabila ia mengalami sendiri dalam proses perolehan hasil belajar tersebut.
Konsep kemandirian dalam sebagimana dikemukakan itu membawa implikasi kepada
konsep pembelajaran, peranan pendidik khusunya guru dan peranan peserta didik.
7.
Peserta didik
Peserta didik
dalam usia dan tingkat kelas yang sama bisa memiliki profil materi pengetahuan
yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada konteks yang mendorong
perkembangan seseorang:
a.
Lingkungan dimana peserta belajar secara kebetulan dan
kadang-kadang disini mereka belajar tidak berprogram.
b.
Lingkungan belajar dimana peserta didik belajar secara sengaja dan
dikehendaki.
c.
Sekolah didik dimana peserta didik belajar mengikuti program yang
ditetapkan.
d.
Lingkungan pendidikan optimal, di sekolah yang ideal dimana peserta
dapat melakukan cara belajar siswa aktif (CBSA) sekaligus menghayati /
mengimplikasikan nilai-nilai.
B.
Unsur-unsur Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal, yaitu
peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, tujuan pendidikan, materi/isi
pendidikan, dan konteks yang mempengaruhi pendidikan.
Ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu:
a.
Pendidikan mengandung tujuan yang ingin
dicapai yaitu individu yang kemampuan-kemapuan dirinya berkembang sehingga
bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, warga negara
atau warga masyarakat.
b.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan
perlu melakukan usaha-usaha yang disengaja dan berencana dalam memilih isi
(materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai.
c.
Kegiatan tersebut dapat diberikan dalam
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, pendidikan formal dan non-formal
[ditjen Dikti, 1983 / 1984: 20].
C.
Pendidikan sebagai Sistem
1.
Pengertian sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
integral dari sejumlah komponen dimana komponen-komponen tersebut saling
berpengaruh satu sama lain dengan fungsinya masing-masing yang terarah pada
pencapaian satu tujuan (yaitu tujuan dari sistem).
Jenis dalam sistem pendidikan nasional terdiri dari pendidikan
sekolah dan pendidikan luar sekolah, sedangkan jenjang pendidikan sekolah terdiri
dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi.
2.
Analisis sistem dalam pendidikan
Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem
ialah bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secara sistematik, artinya kita
harus memperhitungkan segebap komponen yang terlibat dalam masalah pendidikan
yang akan dipecahkan.
3.
Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
a. Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan tetapi
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, masing-masing saling mengisi.
b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar
masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebih cenderung mengutamakan
pendidikan, sebab pendidikan membentuk wadah, sedang pengajaran mengusahakan
isinya.
4.
Pendidikan prajabatan dan pendidikan dalam
jabatan sebagai sebuah sistem
Pendidikan
prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam
bidang tetentu dalam peeriode waktu tertentu sedangkan pendidikan dalam jabatan
bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-orang yang telah bekerja
berupa penataran, kurus-kursus, dan lain-lain.
5.
Pendidikan formal, non-formal, dan informal
sebagai sebuah sistem
Pendidikan formal, non-formal, dan informal dapat
dibedakan tetapi sulit dipisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti
terwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumber daya sangat tergantung
kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Nur Ubiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Jakarta
: PT Rineka Cipta
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Sahabuddin. 2007. Belajar dan Mengajar. Makassar: Badan penerbit
UNM
Tirtaraharja,
Umar dan La Sulo. 2010. Pengantar Pendidikan. Makassar: Badan penerbit UNM