Senin, 26 Mei 2014

LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN



LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA






Oleh :
FITRIANI N
124104103


JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2012


LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN SERTA PENERAPANNYA


A.    Landasan Pendidikan
Pendidikan dilaksanakan berlandaskan filsafat hidup serta berlandaskan sosiokultural setiap masyarakat termasuk di Indonesia. Kajian ketiga landasan itu (fisolofis, sosiologis, dan kultural) akan membeali setiap tenaga kependidikan dengan wawasan dan pengetahuan yang tepat tentang bidang tugasnya.
1.      Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti: Apakah pendidikan itu? Mengapa pendidikan itu diperlukan? Apa yang seharusnya menjadi tujuannya? Dan sebagainya.
a.       Pengertian tentang landasan filosofis
Terdapat kaitan yang erat antara pendidikan dan filsafat karena filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra itu. Namun, terdapat berbagai pandangan filosofis tentang manusia dan alirannya.  Filsafat sangat bervariasi bahkan kadang-kadang bertentangan.
Ada empat mazhab filsafat pendidikan yang pengaruhnya besar dalam pemikiran dan penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
1)      Esensialisme merupakan mazhab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara eklektis.
2)      Perenialisme  memiliki persamaan dengan esensialisme, uzyakni keduanya membela kurikulum tradisional yang berpusat pada mata pelajaran yang pokok-pokok (subject centered).
3)      Pragmatisme dan progresivisme
4)      Rekonstruksionisme merupakan suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir progresif dalam pendidikan.

b.      Pancasila sebagai landasan filosofis system pendidikan nasional
Pancasila sebagai sumber dari segala gagasan mengenai wujud manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari segal sumber nilai yang menjadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan dalam pendidikan, dengan kata lain: Pancasila sebagai sumber system nilai dalam pendidikan.
2.      Landasan sosiologis
a.       Pengertian tentang landasan sosiologis
Sosilologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan yang raung lingkupnya meliputi empat bidang yaitu hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain, hubungan kemanusiaan di sekolah, pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya, dan sekolah dalam komunitas yang mempelajari pola interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.
b.      Masyarakat Indonesia sebagai landasan sosiologis sistem pendidikan nasional (Sisdiknas)
Masyarakat mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antar sesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama yang pada umumnya bertempat tinggal di wilayah yang sama dan memiliki kepentingan bersama.
3.      Landasan kultural
a.       Pengertian tentang landasan kultural
Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan, atau dikembangkan dengan melalui pendidikan. Baik kebudayaan yang berwujud ideal atau kelakuan dan teknologi, dapat diwjudkan melalui proses pendidikan.
b.      Kebudayaan nasional sebagai landasan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas)
Kebudayaan nasional haruslah dipandang dalam latar perkembangan yang dinamis seiring dengan semakin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan asas bhinneka tunggal ika.
4.      Landasan psikologis
Pada umumnya landasan psikologis dari pendidikan tersebut terutama tertuju pada pemahaman manusia, khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar. Terdapat beberapa pandangan tentang hakikat manusia ditinjau dari segi psikologis dalam kaitannya sengan pendidikan yakni strategi disposisional, terutama pandangan kontitusional dari Kretschmer dan Sheldon, memberikan tekana pada peranan faktor hereditas dalam perkembangan manusia.
a.       Pengertian tentang landasan psikologis
Kajian psikologis memiliki hubungan erat dengan pendidikan yang berkaitan dengan kecerdasan, berfikir, dan belajar. Kecerdasan umum (intelligensi) ataupun kecerdasan dalam bidang tertentu (bakat) banyak dipengaruhi oleh kemamnpuan potensial, namun kemampuan potensial itu hanya akan aktual apabila dikembangkan dalam situasi yang kondusif yang akan terbentuk karena adanya pengalaman. Perkembangan peserta didik sebagai landasan psikologis
Pemahaman tumbuh kembang manusia sangat penting sebagai belal dasar untuk memahami peserta didik dan untuk menentukan keputusan dan atau tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh kembang itu secara efisien dan efektif.
Terdapat dua hal tentang kepribadian yang penting ditinjau dari konteks perkembangan kepribadian, yakni:
a). teintegrasinya seluruh kompoonen kepribadian ke dalam struktur yang terorganisir secara sistematik.
b). terjadinya pola-pola tingkah laku yang konsisten dalam menghadapi lingkungannya.
5.      Landasan ilmiah dan teknologi
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai kaitan yang yang sangat erat. Seperti diketahui, iptek menjadi bagian utama dalam isi pengajaran. Dengan kata lain, pendidikan sangat berperan penting dalam pewarisan dan pengembangan iptek.
a.       Pengertian tentang  ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang memenuhi kriteria dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis secara konsekuen dan penuh disiplin. Istilah ilmu atau ilmu pengetahuan dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis dapat bermakna kumpulan informasi, cara memperoleh informasi serta manfaat dari informasi itu. Ketiga sisi ilmu pengetahuan ini seharusnya mendapat perhatian yang proporsional di dalam bahan ajar. Dengan demikian, pendidikan bukan hanya berperan dalam pewarisan iptek tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar iptek dan juga pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
b.      Perkembangan iptek sebagai landasan ilmiah
Pada umumnya, pengembangan dan pemanfaatan iptek ditempuh rangkaian kegiatan yakni penelitian dasar, penelitian terapan, pengembangan teknologi, dan penerapan teknologi, serta biasanya diikuti pula dengan evaluasi ethis-politis-religius. Langkah terakhir diperlukan untuk menentukan apakah hasil iptek itu dapat diterima oleh masyarakat dan dampaknya juga perlu diperhatikan.
B.     Asas-asas Pokok Pendidikan
1.      Asas tut wuri handayani
Tut wuri handayani  merupakan inti dari sistem among dari Perguruan Nasional Taman siswa (didirikan 3 juli 1922). Asas tut wuri handayani dikembangkan oleh Ki Hadjar Dewantara mendapat tanggapan positif dari Drs. R.M.P. Sostrokartono (filsuf ahli bahasa) denagn menambahkan dua semboyan untuk melengkapinya, yakni Ing Ngarso Sung Tulada dan Ing zmadya Mangun Karsa.
2.      Asas belajar sepanjang hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learnig) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).
3.      Asas kemandirian dalam belajar
Asas kemandirian berkaitan erat dengan asas tut wuri handayani dan belajar sepanjang hayat. Perwujudan asa kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motivator, di samping peran-peran lain juga sebagai informatory, organisator, dan sebagainya.
Terdapat beberapa strategi belajar mengajar yang dapat member peluang pengembangan kemandirian dalam belajar. Cara belajar aktif merupakan peluang untuk itu. Di samping itu, ada beberapa jenis lainnya dalam kegiatan belajar mandiri seperti belajar melalui modul, paket belajar, pengajaran berprogram, dan sebagainya.

  

DAFTAR PUSTAKA

Tirtaraharja, Umar dan La Sulo. 2010. Pengantar Pendidikan. Makassar: Badan penerbit UNM




























1 komentar: